Mari menyulam rindu di atas kertas yang belum berdosa.
Mari memeluknya melalui kata-kata yang menari indah di atas rembulan.
Biarkan rindu dan pelukan itu abadi, dan takkan terlepaskan.
Ketahuilah, kertas dan kata selamanya selalu memahami rindu dan pelukan.
Mari memahaminya dalam bahasa yang belum tersampaikan.
Mari memandangnya pada isyarat dalam sajak.
Biarkan bahasa dan sajak yang mengaturnya.
Percayalah bahasa dan sajak takkan pernah berlari menjauh.
Hingga rindu yang kau tunaikan berubah menjadi sepucuk senyuman.
Posting Komentar untuk "Menyulam Rindu"