"Cintailah dirimu apa adanya, jadilah dirimu sendiri. Jangan hidup dari bayangan orang lain."
Kalimat itu yang selalu jadi prinsipku kapan pun dan di mana pun kakiku berpijak. Hingga pada suatu titik aku bisa menemukan orang-orang yang mencintai dan menerimaku apa adanya. Memahami segala kekurangan dan kelebihanku tanpa menghakimiku menurut pandangan pribadi.
Ada yang berkata:
A. Andai saja kau begini, dan kau tak begitu.
B. Bagaimana kalau kau begini dan begitu?
C. Coba menjadi ini dan itu
D. Dulu dan sekarang adalah ini dan itu.
E.
F.
G.
..
..
..
Orang akan terus berbicara dari A-Z bahkan bisa sampai AZ. Tapi, lebih baik cuek saja dengan keadaan. Karena orang-orang akan selalu bicara tanpa titik dan koma. Orang-orang akan menilai dari kulit saja, tanpa mengenal dalamnya. Selalu saja begitu. Dan apabila kamu terganggu dengan omongan mereka, maka sama saja kau menyiksa dirimu dengan apa yang belum tentu benar. Tuhan sudah menciptakan makhluknya dengan karakternya masing-masing. Pertahankan karaktermu itu, dan bersikaplah apa adanya kamu di mana pun itu, dan kapan pun itu. Hingga suatu saat, akan kau temukan orang-orang yang menerimamu apa adanya dengan tangan terbuka. Walaupun bisa dikatakan jarang sekali, satu berbanding seribu. Tapi percayalah, karakter aslimu itu membuat hidupmu berwarna, dan tanpa disadari akan terus dan lebih berwarna.
Meski mulut mereka berbusa tentang dirimu, tetaplah menjadi dirimu sendiri. Terimalah dirimu apa adanya. Karena sejatinya yang memahami kekurangan dan kelebihan, memahami keinginan dan kebutuhanmu, hanyalah dirimu sendiri. Orang lain hanya mengemukakan, bahkan kadang pendapat orang lain itu diungkapkan tanpa dipinta.
Ada saja orang di luar sana berkata ini itu, tapi andai kau berdiri tegak dan jadi dirimu apa adanya. Maka, mereka pun akan tutup mulut seketika. Hargailah dirimu, sebelum orang lain menghargaimu. Berilah piala emas pada kelebihanmu, dan kendalikan kekuranganmu. Cermatlah pada sekitar, lihat, siapa yang menerimamu apa adanya. Kalau sudah kau temukan siapa yang berdiri di sampingmu, maka pertahankan dia, peluk erat dia. Karena dia itu makhluk langka. Ingat! Memiliki satu orang setia dan tulus, lebih baik dibanding memiliki seribu orang yang hanya nyengir.
Ketika langit kelabu
Ditembus air langit yang menari ria
Dan ketika daun berguguran jatuh
Bukan karena kejamnya angin
Namun karena mereka memang membiarkan saja
Berpegang eratlah pada prinsip hidupmu. Ketahuilah, masih banyak orang di luar sana mencintaimu apa adanya. Hanya saja, jalan mereka mencapaimu masih panjang, atau jangan-jangan mereka sedang dalam perjalanan menujumu. ^^
Setuju!
BalasHapus