Titip Cinta dan Rindu Buat Mama dan Papa


Assalamualaikum, warrohmatullahi wabarokatuh ...
Tak kuasa ku menahan rasa rindu ini yang telah kupendam kurang lebih 2 tahun lamanya. Selama 2 tahun tak berjumpa dengan kedua orang tua menjadikan aku sebagai pribadi yang selalu mencoba mandiri, dan dewasa. Orang tuaku yang tinggal di Ambon dan sekarang aku tinggal di Jakarta. Jarak yang begitu jauh, menyeberang lautan dan melintasi daratan yang bermil - mil jauhnya. Aku di jakarta untuk menuntut ilmu demi membahagiakan orang tua dan membanggakan keluarga. 
Karena sudah terpisah dan tak pernah bertemu dengan Mama dan Papa selama 2 tahun, aku menjadi kuat dan tegar, aku terbiasa hidup dan mengurusi semuanya sendiri. Kini, aku amat sangat merindukan Mama dan Papa..


Aku sangat menyayangi Mama dan Papa ku. 
Mama yang selalu menyayangiku dengan setulus cinta kasihnya, melahirkan aku ke dunia ini, menyusui aku selama 2 tahun lamanya,  merawat aku dan menjagaku dari sentuhan dunia luar yang kejam, menyuapiku dengan makanan yang layak dan bergizi, mengurusi mandi dan segalanya, mengajariku cara merangak, berjalan dan berbicara, mengajariku membaca dan menulis, hingga menasihatiku akan kehidupan dunia yang akan datang menghampiriku dengan berjuta siasat jahat. Mama yang mengasihiku tanpa batas, walaupun makin hari aku makin tak menurut padanya. Mama yang selalu setia menemaniku di kala aku sedih maupun di kala aku senang, yang selalu mendengar celoteh dan curhatanku. Tak ada kata yang pantas aku ucapkan, ucapan terima kasih pun bagiku belum cukup untuk mengukir semua yang telah Mama berikan dan korbankan buatku. Aku tanpa Mama adalah Nol. Mama maafkan anakmu ini yang selalu salah dan tak pernah luput dari kesalahan, hari ini aku sangat menyesal pernah menyakiti hati Mama, pernah tak mendengar apa yang Mama bicarakan dan banyak lagi kesalahan yang membuat Mama sedih. Aku sayang dan aku rindu Mama.


Papa adalah seorang pria yang selama ini menjadi idola aku, dan insya Allah aku ingin mendapatkan seorang suami yang kriterianya sama dengan Papa. Alhamdulillah Papa adalah orang yang sangat menyayangkiu dengan kenakalanku, dari kecil hingga besar aku selalu dinasihati dan dibimbing oleh Papa untuk menjadi anak yang Sholehah dan berbakti bagi orang tua, bangsa, negara dan agama. Papa yang selalu membela aku dikala aku sedang dimarah Mama. Papa adalah sosok yang kuat dan tegar. Banyak badai yang datang menerpa silih berganti, namun Papa selalu tegar dan kuat, tak pernah tampak kesedihan di raut wajah dan bahasa tubuhnya. Papa adalah perahu layar keluargaku, dimana kaki Papaku dipijak, maka disitulah prinsip keluargaku. Dari nasihat Papa dan ketegaran Papa selama ini, aku mampu hidup dalam mandiri dan tidak suka bergantung terhadap orang lain. Papa, maafkan aku Pa, yang selalu salah dan selalu nakal. Aku bukan siapa - siapa tanpa nasihat dan bimbingan Papa. Papa maaf jika selama ini aku pernah tak mendengar nasihat Papa. Aku sayang dan aku rindu Papa.

Selalu terbayang kenangan indah yang pernah ku lewati bersama Mama dan Papa, mulai dari kenangan bahagia, sedih, lucu, tegang, dan lain - lain. Di Tanah Rantau baru aku menyadari bahwa tiada kasih sayang yang paling berarti dari orang lain, selain Mama dan Papa. Tak ada surga dunia yang paling indah selain nasihat Mama dan Papa. Mama dan Papa, aku menyesali perbuatanku yang selalu membuat Mama dan Papa kesal, maaf Ma, Pa.

Semoga umur panjang kita bertemu dan berjumpa. Ingin ku peluk dan cium Mama dan Papa... xixixi >_<

Selalu ku berdoa untuk kebahagiaan Mama dan Papa beserta keluargaku. Ingin ku gapai bintang untuk kuberikan kepada keluargaku. Tak ada hal lain yang lebih berharga selain keluargaku... 


Awan tersenyum lebar
Seiring mentari menatap bumi

Aku menatap langit yang bersatu padu..
Setiap unsur aku pandangi cermat
Hatiku guncang, aku merindu
Aku merindu mereka yang terkasih,,,
Bantulah aku ...
Mentari tertawa

Navira Fatah
Navira Fatah Menulis adalah membuat jejak kehidupan

Posting Komentar untuk " "