Bersandarlah Padaku


Air mata mengalir setelah hari yang berat
Aku berdiri di depan cermin kusam
Bertanya, menghakimi diri sendiri
Acap kali mengutuk atas pemaksaan untuk memahami
Akankah dunia mengkhianati untuk kesekian kali?
Akankah kesalahan yang sama terjadi lagi?
Akankah ia menengokku yang masih berdiri di belakangnya?
Haruskah aku beranjak lalu pergi?
Atau haruskah kubertahan untuk tetap terlihat menyedihkan?
Sudahkah ia melupakan setiap pertemuan yang tidak disengaja?
Sudahkah aku benar-benar memaafkan diriku sendiri?

Satu per satu rintik rinai menghapus jejak langkah kaki
Meski berulang kali ia mencoba bertahan sebisanya

Lalu kemudian,
Kau menemukan diriku dalam kegelapan
Sendiri, kedinginan, masih memeluk masa lalu yang hitam
Kau menggenggam tangan dan berbisik di telingaku
"Hei, Kau tidak sendirian, Aku ada selalu di sini bersamamu."
"Datanglah padaku, bersandarlah padaku!"

Jumat, 17 Agustus 2018, 10.07 PM @ruangan_yang_baru_beberapa_bulan
Navira Fatah
Navira Fatah Menulis adalah membuat jejak kehidupan

Posting Komentar untuk "Bersandarlah Padaku"