Senja, temanilah aku menikmati secangkir kopi yang hitam pekat ini
Berbincanglah denganku barang sebentar saja
Tentang semua yang akan kita lewati bersama
Barangkali hari ini akan menjadi saksi
Bahwa kita di sini...
Senja temanilah aku hingga kau sirna nanti
Hingga bayanganmu memutus ingatan
Tentang rupa yang datang dan pergi
Yang melukiskan warna hitam atau putih
Senja, kau tahu tidak?
Aku menantimu sejak seribu tahun yang lalu
Sejak bumi suci menjadi bumi bernoda
Maka tetaplah di sini
Lihat, secangkir kopi ini belum membekas
Kau tak usah menghitung langkah ke sana
Karena sejatinya langkahmu ada padaku
Senja Jingga |
Posting Komentar untuk "Senja"