Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang telah memberikan nikmat yang begitu banyak kepada setiap makhluk-Nya di muka bumi. Semua nikmat itu tak dapat dihitung dengan perhitungan yang biasa saja. Bahkan, tidak terbayangkan dengan ucapan atau dengan terima kasih saja. Karena begitu banyak dan besar nikmat yang Allah berikan kepada seluruh kehidupan dunia ini. Di saat susah, di antara kita banyak yang memuja dan mengeluh kepada Allah, tetapi di kala senang, hal itu sering tidak terpikirkan. Nah, menurut saya, ada beberapa nikmat terindah yang patut disyukuri, yang kadang beberapa nikmat ini kurang terpikirkan, atau mungkin malah tidak terbayangkan sama sekali. Apakah nikmat-nikmat tersebut?
1. Nafas
Setiap hari manusia bernafas, hingga beribu-ribu kali nafas. Tapi di sela-sela kesibukan yang begitu padat, sering tidak terpikirkan bahwa kehidupan yang dijalani karena bernafas. Yakni menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Tidak terpikirkan sama sekali oleh kita, bahwa proses bernafas itu sangatlah kompleks, sehingga kita semua bisa merasakan hidup, berdiri tegak, bisa makan, minum, tidur, bekerja, membaca, menulis, dan lain sebagainya. Kita sama sekali tidak memikirkan bahwa nafas itu penting, dan patut untuk disyukuri. Ya, wajar saja atau lumrah saja, karena toh, semua orang bernafas. Kita berpikir bahwa, toh, besok masih bisa bernafas lagi. Tapi coba saja kita menutup hidung kita erat-erat, hanya dalam beberapa detik saja, tubuh kita sudah tak sanggup menahannya. Karena hidup membutuhkan nafas, itulah yang patut disyukuri.
2. Marah dan Nasihat Orangtua
Apa yang paling kita rindukan di tanah rantau? Apakah makanan khas daerah asal, alam dan budaya, atau orang-orang dan saudara-saudara di daerah asal? Menurut penulis, yang juga sebagai anak rantau, hal yang paling dirindukan oleh setiap orang di tanah rantau adalah marah dan nasihat orang tua. Coba bayangkan saja, sebelum merantau, hampir setiap hari orangtua kita memarahi dan menasihati kita untuk hal-hal sepeleh maupun untuk hal-hal yang besar. Bayangkan saja, setiap hari kalau di rumah, dimarahi karena tidak menjemur handuk setelah mandi, tidak menaruh piring kotor di tempatnya, dan lain-lain. Hampir setiap hari dimarahi. Tapi, saat sudah jauh atau merantau, orang tua mulai mengerem untuk tidak memarahi dan menasihati kita. Orang tua cenderung menganggap kita telah dewasa dan bisa mengolah masalah dengan bijak dan mandiri. Oleh karena itu, bersyukurlah bagi siapa saja yang masih memiliki orang tua, atau yang belum merantau dan meninggalkan orang tua. Karena suatu saat nanti, dalam kesendirian dan kesunyian, marah dan nasihat orang tua sangatlah penting dan menjadi sesuatu yang paling paling paling dirindukan. Hal itu menjadi langka, dan menjadi suatu kenangan yang paling dirindukan.
3. Jiwa
Ya, jiwa. Apa kabar dengan jiwa kita? Jiwamu dan jiwaku? Apakah baik-baik saja? Apakah masih waras? :D Tanpa kita sadari, selama ini kita tidak berpikir untuk menengok kesehatan jiwa kita, dan bersyukur untuk jiwa. Kita lebih banyak memikirkan kesehatan raga. Padahal, jiwa kita memang waras. Coba tengok orang gila di luar sana, sakit jiwa membuat mereka terlihat begitu malang. Berbicara sendiri, tertawa dan menangis tanpa sebab, dan hal lain yang memilukan. Bayangkan saja apabila kita sakit jiwa dan menjadi seperti orang-orang gila itu. Uh, betapa memalukan bagi diri kita dan keluarga. Oleh karena itu, jiwa yang waras juga patut disyukuri. Maukah kita menjadi orang yang sakit jiwa? Maukah kita menangis dan tertawa sendiri tanpa sebab? Maukah kita tidur di jalan dan tidak malu akan orang lain, karena memang jiwa kita sudah sakit? Jawabnnya, tidak mau kan? Makanya, syukurilah kesehatan jiwa kita yang masih dipelihara oleh Allah SWT.
4. Air Mata
Ada apa sih dengan air mata, sehingga patut untuk kita syukuri? Bukankah air mata itu menyedihkan? Wah, salah besar nih kalau menganggap air mata itu sepeleh. Nih, air mata itu karunia yang Allah berikan kepada seluruh manusia di muka bumi ini. Tanpa air mata, semua kepedihan, dan kesedihan hanyalah kesengsaraan semata, dan tak bakal ada jalan keluarnya. Semua dari kita pasti pernah merasakan keajaiban air mata. Bahwa semua kepedihan, rasa sakit, kesedihan, ketegangan, keharuan, dan hal lain dapat diatasi dengan air mata dalam sekejap. Begitu air mata menetes, rasanya "ploooooooooong", seperti meringankan beban dan membuat beban itu menguap. Seperti hanya mengucapkan "bim sim sala bim abraka dabra", lantas, hati yang awalnya gundah menjadi lebih tenang. Itulah keajaiban air mata yang pastinya semua orang telah rasakan sendiri. Tanpa air mata, seluruh kepedihan akan selalu pedih, seluruh kesedihan akan selalu sedih. Entah ada rumus apa dalam air mata, karena setiap kali menetes, otomatis hati menjadi lebih lapang. Meski tidak membawa solusi yang konkret, setidaknya air mata bisa mengurangi beban dan melapangkan dada. Jadi, yang punya air mata dan pernah merasakan air mata, mulailah dari sekarang, apabila airmata kita menetes, ucapkanlah Alhamdulillah.
5. Pertemuan dan Perpisahan
Apa makna dari pertemuan dan perpisahan itu sehingga patut untuk disyukuri? Bagi yang pernah merasakan manisnya pertemuan dan getirnya perpisahan, maka akan menyadari bahwa sejatinya hidup ini hanya berkisar pada dua peristiwa itu saja. Kalau tidak pertemuan, ya berarti perpisahan. Pertemuan dan perpisahan selalu bersama, merekat dan tak bisa terpisahkan. Di mana ada pertemuan, di situ pula ada perpisahan. Baik itu dengan orang yang sama ataupun tidak. Bersyukurlah bagi siapa saja yang pernah mengalami dua peristiwa ini. Pertemuan memberikan rejeki teman, saudara, kerabat, bahkan musuh dan lawan. Sebaliknya, perpisahan memberikan kesedihan, kekhawatiran, kemarahan, dan lain sebagainya. Patutlah kita sebagai manusia yang hidup secara sosial, yang pernah merasakan, untuk mensyukuri hal ini. Karena tidak setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk merasakan pertemuan dan perpisahan yang sama pula. Jikalau pernah mengalami pertemuan, maka syukurilah. Bahwa Allah masih memberikan kita saudara, sahabat, dan orang lain yang berdiri di sisi atau hanya sekadar saling mengenal. Dan, jika pernah mengalami perpisahan, maka syukurilah juga, karena dengan perpisahan itu Allah sudah menyiapkan sebuah perjumpaan yang indah. Yang mungkin tak dapat kita duga dengan akal manusia biasa. Dengan pertemuan dan perpisahan itu, Allah telah mengajarkan kepada kita, bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Karena yang abadi hanyalah milik Allah semata.
6. Tidur
Siapa di antara kita yang suka tidur? Atau yang hobby-nya tidur? :D Untuk definisi secara umum menurut saya, tidur adalah aktivitas istirahat dengan memejamkan mata untuk waktu tertentu, (btw, saat menulis nikmat tidur ini, saya tiba-tiba mengantuk :D). Apa jadinya manusia di muka bumi ini apabila tidak tidur? Pasti akan seperti robot panda dengan kantung mata hitam nan tebal :D. Di dalam al-Quran Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat" (Q.S An-Naba : 9). Begitu pentingnya tidur untuk manusia, sehingga diperintahkan oleh Allah untuk tidur agar mengembalikan energi yang sempat hilang. Dan bersyukurlah, Allah telah menjadikan malam gelap sebagai selimut tidur kita, agar kita beristirahat dengan baik dan tenang. Saking begitu nikmat ini besar sekali, sampai-sampai banyak orang yang menyukainya. Sssst, tapi sebentar dulu. Nikmat ini juga wajib kita syukuri loh. Saya pernah tidak tidur hingga dua hari berturut-turut. Dan rasanya seperti zombi berjalan. Tetapi setelah tidur, semuanya kembali seperti semula, baterai badan saya terisi penuh. Maka dari itu, jagalah waktu tidur kita dengan baik, sesibuk apapun. Dan syukurilah tidur kita, karena dengan tidur, kita tidak menjadi zombi berjalan. Ingat kata orang "tidurlah, selagi bisa tidur, dan selagi tidur itu tidak dilarang, hehe.."
Sekian nikmat terindah menurut saya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang pandai bersyukur, dan tidak menyepelehkan apa yang telah dikaruniakan Allah kepada kita, baik itu besar maupun kecil. :)
1. Nafas
Setiap hari manusia bernafas, hingga beribu-ribu kali nafas. Tapi di sela-sela kesibukan yang begitu padat, sering tidak terpikirkan bahwa kehidupan yang dijalani karena bernafas. Yakni menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Tidak terpikirkan sama sekali oleh kita, bahwa proses bernafas itu sangatlah kompleks, sehingga kita semua bisa merasakan hidup, berdiri tegak, bisa makan, minum, tidur, bekerja, membaca, menulis, dan lain sebagainya. Kita sama sekali tidak memikirkan bahwa nafas itu penting, dan patut untuk disyukuri. Ya, wajar saja atau lumrah saja, karena toh, semua orang bernafas. Kita berpikir bahwa, toh, besok masih bisa bernafas lagi. Tapi coba saja kita menutup hidung kita erat-erat, hanya dalam beberapa detik saja, tubuh kita sudah tak sanggup menahannya. Karena hidup membutuhkan nafas, itulah yang patut disyukuri.
2. Marah dan Nasihat Orangtua
Apa yang paling kita rindukan di tanah rantau? Apakah makanan khas daerah asal, alam dan budaya, atau orang-orang dan saudara-saudara di daerah asal? Menurut penulis, yang juga sebagai anak rantau, hal yang paling dirindukan oleh setiap orang di tanah rantau adalah marah dan nasihat orang tua. Coba bayangkan saja, sebelum merantau, hampir setiap hari orangtua kita memarahi dan menasihati kita untuk hal-hal sepeleh maupun untuk hal-hal yang besar. Bayangkan saja, setiap hari kalau di rumah, dimarahi karena tidak menjemur handuk setelah mandi, tidak menaruh piring kotor di tempatnya, dan lain-lain. Hampir setiap hari dimarahi. Tapi, saat sudah jauh atau merantau, orang tua mulai mengerem untuk tidak memarahi dan menasihati kita. Orang tua cenderung menganggap kita telah dewasa dan bisa mengolah masalah dengan bijak dan mandiri. Oleh karena itu, bersyukurlah bagi siapa saja yang masih memiliki orang tua, atau yang belum merantau dan meninggalkan orang tua. Karena suatu saat nanti, dalam kesendirian dan kesunyian, marah dan nasihat orang tua sangatlah penting dan menjadi sesuatu yang paling paling paling dirindukan. Hal itu menjadi langka, dan menjadi suatu kenangan yang paling dirindukan.
3. Jiwa
Ya, jiwa. Apa kabar dengan jiwa kita? Jiwamu dan jiwaku? Apakah baik-baik saja? Apakah masih waras? :D Tanpa kita sadari, selama ini kita tidak berpikir untuk menengok kesehatan jiwa kita, dan bersyukur untuk jiwa. Kita lebih banyak memikirkan kesehatan raga. Padahal, jiwa kita memang waras. Coba tengok orang gila di luar sana, sakit jiwa membuat mereka terlihat begitu malang. Berbicara sendiri, tertawa dan menangis tanpa sebab, dan hal lain yang memilukan. Bayangkan saja apabila kita sakit jiwa dan menjadi seperti orang-orang gila itu. Uh, betapa memalukan bagi diri kita dan keluarga. Oleh karena itu, jiwa yang waras juga patut disyukuri. Maukah kita menjadi orang yang sakit jiwa? Maukah kita menangis dan tertawa sendiri tanpa sebab? Maukah kita tidur di jalan dan tidak malu akan orang lain, karena memang jiwa kita sudah sakit? Jawabnnya, tidak mau kan? Makanya, syukurilah kesehatan jiwa kita yang masih dipelihara oleh Allah SWT.
4. Air Mata
Ada apa sih dengan air mata, sehingga patut untuk kita syukuri? Bukankah air mata itu menyedihkan? Wah, salah besar nih kalau menganggap air mata itu sepeleh. Nih, air mata itu karunia yang Allah berikan kepada seluruh manusia di muka bumi ini. Tanpa air mata, semua kepedihan, dan kesedihan hanyalah kesengsaraan semata, dan tak bakal ada jalan keluarnya. Semua dari kita pasti pernah merasakan keajaiban air mata. Bahwa semua kepedihan, rasa sakit, kesedihan, ketegangan, keharuan, dan hal lain dapat diatasi dengan air mata dalam sekejap. Begitu air mata menetes, rasanya "ploooooooooong", seperti meringankan beban dan membuat beban itu menguap. Seperti hanya mengucapkan "bim sim sala bim abraka dabra", lantas, hati yang awalnya gundah menjadi lebih tenang. Itulah keajaiban air mata yang pastinya semua orang telah rasakan sendiri. Tanpa air mata, seluruh kepedihan akan selalu pedih, seluruh kesedihan akan selalu sedih. Entah ada rumus apa dalam air mata, karena setiap kali menetes, otomatis hati menjadi lebih lapang. Meski tidak membawa solusi yang konkret, setidaknya air mata bisa mengurangi beban dan melapangkan dada. Jadi, yang punya air mata dan pernah merasakan air mata, mulailah dari sekarang, apabila airmata kita menetes, ucapkanlah Alhamdulillah.
5. Pertemuan dan Perpisahan
Apa makna dari pertemuan dan perpisahan itu sehingga patut untuk disyukuri? Bagi yang pernah merasakan manisnya pertemuan dan getirnya perpisahan, maka akan menyadari bahwa sejatinya hidup ini hanya berkisar pada dua peristiwa itu saja. Kalau tidak pertemuan, ya berarti perpisahan. Pertemuan dan perpisahan selalu bersama, merekat dan tak bisa terpisahkan. Di mana ada pertemuan, di situ pula ada perpisahan. Baik itu dengan orang yang sama ataupun tidak. Bersyukurlah bagi siapa saja yang pernah mengalami dua peristiwa ini. Pertemuan memberikan rejeki teman, saudara, kerabat, bahkan musuh dan lawan. Sebaliknya, perpisahan memberikan kesedihan, kekhawatiran, kemarahan, dan lain sebagainya. Patutlah kita sebagai manusia yang hidup secara sosial, yang pernah merasakan, untuk mensyukuri hal ini. Karena tidak setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk merasakan pertemuan dan perpisahan yang sama pula. Jikalau pernah mengalami pertemuan, maka syukurilah. Bahwa Allah masih memberikan kita saudara, sahabat, dan orang lain yang berdiri di sisi atau hanya sekadar saling mengenal. Dan, jika pernah mengalami perpisahan, maka syukurilah juga, karena dengan perpisahan itu Allah sudah menyiapkan sebuah perjumpaan yang indah. Yang mungkin tak dapat kita duga dengan akal manusia biasa. Dengan pertemuan dan perpisahan itu, Allah telah mengajarkan kepada kita, bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Karena yang abadi hanyalah milik Allah semata.
6. Tidur
Siapa di antara kita yang suka tidur? Atau yang hobby-nya tidur? :D Untuk definisi secara umum menurut saya, tidur adalah aktivitas istirahat dengan memejamkan mata untuk waktu tertentu, (btw, saat menulis nikmat tidur ini, saya tiba-tiba mengantuk :D). Apa jadinya manusia di muka bumi ini apabila tidak tidur? Pasti akan seperti robot panda dengan kantung mata hitam nan tebal :D. Di dalam al-Quran Allah SWT berfirman, "Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat" (Q.S An-Naba : 9). Begitu pentingnya tidur untuk manusia, sehingga diperintahkan oleh Allah untuk tidur agar mengembalikan energi yang sempat hilang. Dan bersyukurlah, Allah telah menjadikan malam gelap sebagai selimut tidur kita, agar kita beristirahat dengan baik dan tenang. Saking begitu nikmat ini besar sekali, sampai-sampai banyak orang yang menyukainya. Sssst, tapi sebentar dulu. Nikmat ini juga wajib kita syukuri loh. Saya pernah tidak tidur hingga dua hari berturut-turut. Dan rasanya seperti zombi berjalan. Tetapi setelah tidur, semuanya kembali seperti semula, baterai badan saya terisi penuh. Maka dari itu, jagalah waktu tidur kita dengan baik, sesibuk apapun. Dan syukurilah tidur kita, karena dengan tidur, kita tidak menjadi zombi berjalan. Ingat kata orang "tidurlah, selagi bisa tidur, dan selagi tidur itu tidak dilarang, hehe.."
Sekian nikmat terindah menurut saya. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang pandai bersyukur, dan tidak menyepelehkan apa yang telah dikaruniakan Allah kepada kita, baik itu besar maupun kecil. :)
Posting Komentar untuk "Nikmat Terindah"